Editor: Michael G. Tumiwang/UKW6508
Jakarta, SulutNews.Com – Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, dana murah Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh 7,66 persen secara tahunan menjadi Rp 877,90 triliun.
“CASA masih mendominasi struktur DPK BRI, porsinya mencapai 63,17 persen dari total DPK BRI,” ujar Sunarso dalam keterangan resmi baru-baru ini.
Pertumbuhan DPK BRI yang tercatat double digit tersebut, lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan DPK industri perbankan nasional.
Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan DPK industri perbankan nasional tercatat 8,63 persen secara tahunan (yoy) pada akhir Mei 2024.
“Yang mendukung tentang pencapaian dana murah tersebut terutama salah satunya kita memiliki implementasi konsep hybrid bank, digital dan konvensional melalui AgenBRILink dan super app BRImo,” imbuh dia.
Hingga akhir kuartal II-2024 tercatat DPK BRI tumbuh 11,61 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 1.389,66 triliun.
Adapun, menurut Sunarso, AgenBRILink terbukti mampu menjawab karakteristik nasabah mikro, sasaran utama bank.
Per Juni 2024, BRI memiliki 993.000 AgenBRILink di 61.000 desa atau mencakup 80 persen desa di Indonesia. Sementara, volume transaksi AgenBRILink pada periode Januari-Juni 2024 mencapai Rp 767 triliun, tumbuh 13,6 persen secara tahunan.
Selain itu BRI juga memiliki ekosistem super app BRImo sebagai salah satu strategi digital.
“Sampai Juni 2024, BRImo digunakan lebih dari 35,2 juta user dan mencatatkan 2,01 miliar transaksi finansial dengan volume transaksi mencapai Rp 2.574 triliun,” terang Sunarso.
Sebagai informasi, BRI secara konsolidasian telah mencetak laba Rp 29,90 triliun hingga akhir kuartal II-2024.
Sunarso menambahkan, kinerja BRI Group tak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh double digit.(kcm/*)
