Bengkulu Selatan,Sulutnews.com – Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal adalah program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan status gizi ibu hamil dan balita. Program ini dilakukan di luar Gedung Puskesmas dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Sumber dana Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ketahanan pangan lokal di puskesmas dapat berasal dari berbagai sumber, seperti : Bankeu Provinsi, Biaya Operasional Kesehatan (BOK).
PMT ketahanan pangan lokal juga dapat di integrasikan dengan kegiatan lintas program dan sektor terkait.
PMT lokal memiliki beberapa tujuan, di antaranya : Meningkatkan status gizi, Menurunkan angka stunting, membantu anak-anak tumbuh sehat dan Cerdas.
Program PMT Ketahanan Pangan Lokal Pusat ini juga di turunkan kepada Puskesmas Puskesmas yang ada di Kabupaten atau Kota dengan tujuan dan maksud yang sama.
Berbeda Dengan Apa yang terjadi pada salah satu Puskesmas Yang Berada di Kecamatan Pino Kabupaten Bengkulu Selatan, dimana diduga terjadinya Penyimpangan akan program dan kegiatan Tahun anggaran 2023 tersebut.
Program ini seharusnya berjalan dengan Volume sekitar 60 kali tapi diduga hanya dilakukan Beberapa kali saja. Hal ini tentu saja jika ini memang benar benar terjadi patut dipertanyakan kemana lari Anggaran Ratusan Juta Rupiah yang menjadi pendukung program tersebut karena tindakan itu benar benar merugikan negara dan masyarakat yang menjadi Obyek Kegiatan.
Berdasarkan Keterangan Narasumber yang mana namanya enggan di sebutkan bahwasanya Kegiatan itu merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas yang Lama dan itu sudah pindah menjadi Kepala Puskesmas di Kecamatan lain.
Sementara itu kepala puskesmas kecamatan Pino tahun 2023 inisial (D) saat di konfirmasi media ini menyatakan “Waduuuh… Diberikan semua pak… Boleh nanti tanya sama petugas gizi saya pak” ujarnya.
Menyikapi hal ini ketua LSM pekat Isyak Burmansyah menyatakan “Pemerintah sudah berusaha payah dalam mengupayakan berbagai bantuan bagi masyarakat, namun masih juga ditemukan petugas yang nakal ingin memperkaya diri sendiri, dengan adanya informasi ini kita akan terus melengkapi data datanya, apabila memang benar nantinya hal tersebut terjadi kita tidak segan segan melaporkan hal ini dengan Aparat Penegak Hukum (APH), terlebih saat ini salah satu puskesmas juga di hebohkan dengan dugaan pemotongan BOK yang sedang di proses di Kejari Bengkulu Selatan” tutupnya.(Dinaro)