MANADO, Sulutnews.com – Pengamat politik Jhon Lengkong mengatakan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024 di Sulawesi Utara yang telah berlangsung aman menunjukan satu indikasi jika kedewasaan masyarakat Sulut dalam berpolitik sudah lebih baik dari sebelumnya. Namun mencermati hasil perhitungan Quick Count yang menampilkan Pasangan Calon No 1 mengungguli Paslon 2 dan 3 bukanlah merupakan hasil akhir. Menurutnya secara legal formal dari proses Pilkada itu ditetapkan lewat keputusan penyelenggara dalam hal ini KPU.
“Adanya klaim dari Paslon atas hasil Quick Count mendatangkan ketidak pastian sehingga hal ini memotivasi penyelenggara untuk mempercepat proses rekapitulasi C1 untuk kemudian diplenokan sampai tingkat akhir. Jangan terlalu lama, agar proses Pilkada tetap berjalan lancar,” kata Lengkong saat menggelar konferensi pers Kamis (28/11/2024)
Juga direktur bidang kajian politik Sulut Political Institute, mengatakan jika terdapat selisih suara yang didapatkan dari hasil perhitungan cepat (Quick Count) dengan hitung manual, ini mengindikasikan kredibilitas penyelenggara hitung cepat bisa dipertanyakan, karena salah dalam menentukan TPS target sehingga berimbas pada biasnya data yang ditampilkan.”Untuk menjaga kondusifitas jika terjadi perbedaan pendapat dalam menanggapi hasil keputusan KPU, silahkan menggunakan jalur konstitusional jangan dengan cara yang tidak konstitusional, karena itu tidak baik dalam proses demokrasi,” ungkap Lengkong.
Sementara itu Andreas Sabawa Peneliti Rumah Nusantara mengatakan memasukan data statistik atas sebuah survei banyak variabel untuk dapat menentukan hasil, jika salah mengungkap data sampel, maka akan menyebabkan kegaduhan.” Lembaga survei ada batas dalam mengambil populasi Sempel, karena semakin banyak semakin baik tetapi tidak boleh seratus persen,” ungkap Andreas.
Terkait hasil pungut hitung Pilkada serentak di Sulawesi Utara oleh lembaga Survey saat ini masih mendatangkan sesuatu ketidakpastian siapa yang menjadi pemenang dan atas dasar itu penyelenggara kiranya dapat mempercepat proses hitung manual agar Pilkada yang sudah berjalan Aman tidak terganggu oleh riak – riak yang bisa saja menghambat tahapan hitung manual.(Josh tinungki)