Menu

Mode Gelap
Tok Tok Tok, Gubernur Sulut Olly Dondokambey Sah Terima Gelar Doktor Kehormatan Dari Unsrat Tamuntuan Pantau Stok Beras di Gudang Bulog Pemasangan Patok Batas Sempadan, ROR : Danau Tondano Aset Penting Sumber Harkat Hidup Masyarakat Sulut Akhir Masa Jabatan Bupati ROR Terima Penghargaan TPID Dari Presiden Hadiri Penandatanganan Perjanjian Kerja Sebagai PPPK, Ini Pesan Walikota Tomohon Caroll Senduk

Health · 5 Jan 2023 20:53 WIB ·

Dinilai Provokatif dan Intimidatif, Ketua BKSAP DPRI Mengecam Keras Kunjungan Menteri Israel ke Al-Aqsa


 Dinilai Provokatif dan Intimidatif, Ketua BKSAP DPRI Mengecam Keras Kunjungan Menteri Israel ke Al-Aqsa Perbesar

Jakarta,Sulutnews.com– Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) Fadli Zon turut mengecam Kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel sekaligus sosok yang dikenal pembenci Arab, Itamar Ben-Gvir, ke Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Selasa (3/1/2023). Menurutnya, tindakan Menteri Keamanan Nasional Israel itu provokatif dan intimidatif.

“Tindakan Menteri Itamar itu provokatif dan intimidatif sekaligus ancaman nyata bagi masa depan perdamaian Palestina dan Israel. Dewan Keamanan PBB tidak cukup mendiskusikan tindakan itu. PBB harus bertindak nyata,” desak Fadli dalam keterangan pers, Kamis (5/1/2023).

Fadli Zon juga menolak keras kegaduhan yang disulut Itamar tersebut. “Kunjungan itu harus dikutuk. Komunitas internasional harus melakukan aksi konkret untuk mencegah kunjungan provokatif seperti itu ke depan. Israel harus diberikan sanksi keras. Jika diperlukan, Israel harus dikucilkan dari pergaulan internasional,” ujarnya.

Politisi Fraksi Partai Gerindra itu, di sisi lain, mengingatkan dua konsekuensi atas kunjungan teranyar politisi garis keras sayap kanan Israel itu ke Al-Aqsa. “Pertama, kunjungan itu berpotensi memicu meletusnya kembali kekerasan di Kompleks Al-Aqsa secara khusus dan di wilayah Palestina secara umum. Kedua, ini merupakan ancaman sangat serius atas status quo Al-Aqsa,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada bulan April 2023, lebih dari 200 orang terluka di Kompleks Al-Aqsa lantaran provokatif ekstremis Yahudi. Terkait status quo Al-Aqsa, Fadli Zon menjelaskan bahwa sejak 1967 telah ditetapkan status quo atas Al-Aqsa, di mana orang-orang Yahudi tidak boleh berdoa di kompleks Masjid Al-Aqsa dan hanya Muslim yang boleh beribadah di tempat suci tersebut.

Anggota Komisi I DPR RI itu turut menyoroti peran Yordania sebagai kustodian atau pemelihara Al-Aqsa yang semakin tidak efektif. Untuk itu perlu penguatan kembali peran kustodian Yordania atas Al-Aqsa yang saat ini sekadar simbolis.

“Al-Aqsa di wilayah Yerusalem Timur sekarang sepenuhnya di bawah kontrol Israel. Di sisi lain, Yordania tidak memiliki kontrol apapun atas wilayah itu. Jelas, Yordania tidak bisa melindungi Al-Aqsa secara maksimal. Ini situasi yang paradoks. Komunitas internasional harus mengubah situasi ini,” pungkasnya. (**/ARP)

 

Artikel ini telah dibaca 1,585 kali

Baca Lainnya

Charles Malaikosa Kabandara DC Saudale, Awali Aktivitas Dengan Olahraga Bersama

21 September 2023 - 19:14 WIB

Panitia Kongres PWI Tahun 2023 Menyediakan Mobil Bandros dan Kunjungan Ke Saung Angklung Mang Udjo untuk Peserta Kongres di Bandung

19 September 2023 - 09:06 WIB

Seruan Wartawan Pendidikan : Para Calon dalam Kontestasi Pemilu Diminta Serius Kampanyekan Isu Pendidikan

18 September 2023 - 19:57 WIB

Rais Aam PBNU : Agama Datang Dalam Keadaan Asing Lalu Kembali Ke Asing

18 September 2023 - 18:40 WIB

Sekretaris Partai PPP Teni Dolok Berkomitmen Mempromosikan Jainudin Lonek di Kabupaten Rote Ndao

18 September 2023 - 06:02 WIB

Talk Show Literasi Keuangan FIFGROUP : OJK Apresiasi Langkah untuk Optimalkan Pembiayaan Dengan Cerdas dan Bijak

15 September 2023 - 21:20 WIB

Trending di Bisnis