Rote Ndao,Sulutnews.com — Sebuah akun anonim bernama “Sniper” dalam grup diskusi “Anak Rote Anti Korupsi” memicu perbincangan hangat setelah mengungkap dugaan penyelewengan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kuli Malole.
Unggahan tersebut viral di media sosial Senin 2 Desember 2024 yang di tanggapi Netizen beragam.
Dalam unggahannya, Sniper menyoroti adanya kejanggalan dalam pengelolaan dana desa senilai Rp60 juta yang disebut mengendap di rekening Ketua BUMDes, Marthen Kore.
Kepengurusan dan Konflik Kepentingan
Berdasarkan informasi yang disampaikan, Marthen Kore menjabat sebagai Ketua BUMDes, sementara posisi Bendahara sekaligus Sekretaris dipegang oleh Lastri Sina, yang diketahui merupakan menantu dari Marthen Kore. Situasi ini memunculkan spekulasi adanya konflik kepentingan yang menghambat transparansi pengelolaan keuangan BUMDes.
Tak hanya soal dana yang mengendap, unggahan tersebut juga mempertanyakan hasil pengelolaan aset desa berupa tenda dan kursi yang disewakan untuk kegiatan masyarakat. “Pertanyaan besar, uang hasil sewa tenda dan kursi itu ke mana?” tulis akun tersebut.
Desakan untuk Investigasi
Unggahan tersebut menyerukan agar Anggota DPRD dan Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun ke lapangan untuk melakukan investigasi. Akun Sniper juga menyinggung kemungkinan adanya manipulasi administratif mengingat posisi strategis Lastri Sina yang juga menjabat sebagai Bendahara Desa.
“Saya harap APH segera proses hukum dugaan kasus ini,” ujar sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya.
Politik dan Perlindungan
Unggahan ini turut menyinggung dugaan keberpihakan politik Ketua BUMDes. Marthen Kore diduga merasa terlindungi karena menjadi pendukung setia kelompok politik tertentu, yang disebut “Lentera”. Hal ini memicu kecurigaan publik bahwa tindakan penyelewengan bisa saja tertutup oleh hubungan politik tersebut.
Masyarakat berharap adanya tindakan tegas dan transparansi dalam pengelolaan dana desa untuk memastikan kesejahteraan desa benar-benar terwujud. Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum memberikan tanggapan resmi.
Reporter : Dance henukh